Langsung ke konten utama

Puisi Muhammad Alfariezie





TUBUH MENTARI

Tubuh mentari tempat anak-anak bermain dan belajar
Andai tertusuk hingga darah dan nanah mereka lihat
Barangkali aku akan menangis
Meratapi dedaun layu, menyesali pekarangan yang hanya udara

Tubuh mentari adalah sungai para bayi
Mengalir dan jernih menyuci lantai nurani
Hingga nanti kita bermuara
Tubuh mentari adalah putih pakaian inti

2020




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Keluarga Besar Flu

Dampak Keluarga Besar Flu Hari ini di kota kita tercinta yang bernama bandar lampung— masih saja dihantui wabah virus yang berasal dari kota wuhan, hubei, tiongkok. Kelompok virus ini dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Jika kalian belum mengenal ciri-cirinya— ada beberapa perbedaan pada hewan dan manusia. Contoh pada sapi dan babi ialah menyebabkan diara sedangkan pada unggas yaitu infeksi saluran pernapasan atas. Sedangkan pada manusia yakni berpotensi mengganggu sistem pernapasan sehingga timbul gejala pilek, batuk, demam, hingga kematian.   Tapi tahukah kalian minak muakhi seunyinni— Coronaviridae dan ordo Nidovirales ini telah memberi dampak negatif yang luar biasa. Hal ini dikarenakan tidak sekedar kesehatan tapi juga ekonomi.   Mulai dari pedagang makanan, pekerja seni hingga penyedia jasa pun merakan betul bagaimana magis nafas buruk dari kehadirannya. Lantas— Bagaimanakah kesaksian dari salah satu korban dari keganasan serangan

Puisi Muhammad Alfariezie

Kamu Ketika pepohon memeluk rembulan, kekasihku Wajahmu Selalu kumilikki, maka Meski kereta ini kan melewati lorong yang mungkin ngeri Aku selalu merasa bagai di tubuh hutan-- Seperti di kaki danau dan di lengan sungai Sungguh antara hijau dan jingga Kamu Adalah warna Karenamu senyumku ada 2020

Puisi Muhammad Alfariezie

Bersamamu Seperti metafor yang membuat puisi senantiasa bagaikan dewa, kekasihku Ketika kau tulis rindu di dasar perasaanku             Burung-burung merdu bersahutan,              Dedaun berayun, dan embun              Merah kekuning-kuningan bagai nurani bayi berselimut mega, juitaku Jika kuhitung, maka Temanku lebih dari lima ribu enam ratus tujuh puluh sembilan, tapi Jika di antara mereka, sungguh aku Tidak seramai dan sebahagia ketika berdua denganmu 2020