Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 28, 2018

Fiksi

1 Tantangan terberat Benaul dalam menjalani hidup seperti para nabi adalah musik karena hampir setiap hari sejak lulus sekolah menengah pertama, telah ia kuasai jenis-jenis musik dari yang normal hingga nyeleneh—dalam maupun luar negeri. Saat ini di Bandarlampung, Benaul bukanlah orang yang biasa-biasa saja. Ia termasuk dalam anggota Teater yang memiliki bobot tinggi. Ia kritikus sastra yang telah banyak menghasilkan uang dari kerjaannya itu. Musik menurutnya lebih dari jiwa hingga setiap ada konser yang ecek-ecek maupun artis Jakarta ia selalu datang walau musti lompat pagar. Satu waktu pernah ada konser band Jamrud dan Ada Band tapi ayahnya yang ingin pergi ke Lampung Barat memintanya untuk ikut serta. Hari itu sebelum hari esok, ia merenung alias bertanya-tanya dalam hati. di saat bimbang itulah ia menemui nasihat tepat dari Abdurahman, temannya sejak sekolah menengah pertama hingga kini. “Kau harus ikut ayahmu. Lihatlah usiamu dan bandingkan dengan usiamu dan lihat bet