Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 9, 2020

Puisi Muhammad Alfariezie

Tajam Janji yang Kurindu Sesuai janji yang dulu kita ucap Hari ini tepat di kursi yang sama, Dalam kerumunan yang seperti kemarin juga Sampai beburung liar mengisi sore Yang kubayangkan adalah lampu-lampu kota, Taman tempat anak-anak bermain lelayang-- Aku dan kau di sana saling menggenggam, Bersandar Sembari berbicara perihal nanti Saat kita membawa bayi ke pikiran mentari, kekasihku Barangkali kamu di bibir jendela termangu Ingin seperti angin Menyentuhku, tapi Bisa juga kau bersenda gurau dengannya, Memerhatikannya memainkan harpa tanpa pernah ingat Hari ini Aku menari dalam belukar imaji 2020

Puisi Muhammad Alfariezie

Suaraku Kabut mulai menutup bebukit dan pepohon hijau Burung-burung mulai bermain di dahan-dahan, sementara aku Bernyanyi dan menulis puisi agar wajahmu tak menjadi debu, Supaya pelukmu waktu itu menjadi kembang dan bunga-bunga Pelebur sedih orang-orang, kekasihku Mungkin aku seperti hujan maka selimut selalu kau kenakan Hingga kau merasa seperti di antara laut dan gunung, tapi Sungguh aku bukan pangeran mimpimu,  Aku suara dari arah yang tak pernah kau ketahui 2020

Puisi Muhammad Alfariezie

TUBUH MENTARI Tubuh mentari tempat anak-anak bermain dan belajar Andai tertusuk hingga darah dan nanah mereka lihat Barangkali aku akan menangis Meratapi dedaun layu, menyesali pekarangan yang hanya udara Tubuh mentari adalah sungai para bayi Mengalir dan jernih menyuci lantai nurani Hingga nanti kita bermuara Tubuh mentari adalah putih pakaian inti 2020