Langsung ke konten utama

Puisi Muhammad Alfariezie

Panggilan Kalbu

Manusia  bekerja meski siang terik dan walaupun hujan.  Memang harus begitu.  Lagipula itu menyenangkan. Bahkan meski harus berjalan jauh dan sendiri.

Bekerja merupakan perintah. Sulaiman pernah mendapat peringatan. Ia pernah hanya memandangi kuda paling indah, namun terlalu asyik peliharaannya pun mati. Ia pun kembali sebagaimana nabi.

Kau tak boleh banyak menepi. Apalagi perjalanan sunyi masih milyaran mil.  Kawan-kawan dan  udara  pun selalu memberi arti maka air musti kau cari.

2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hula-hula di Bumi Kedaton

Penari Diva Be Dancer memainkan Hula-hula di area Kolam Renang Wahana Bermain Bumi Kedaton. Kredit Foto By Muhammad Alfariezie. Hula-hula di Bumi Kedaton   BANDARLAMPUNG, LN— Mulai dari ibu, bapak, remaja hingga anak berusia 7-10 tahun berhenti berenang di Wahana Bermain Bumi Kedaton yang terletak di Jalan Wan Abdul Rahman, Batu Putu, Teluk Betung Utara, Kamis 24 September 2020. Kolam renang Wahana Bermain Bumi Kedaton ketiban rezeki.  Wahana rekreasi keluarga itu menjadi tempat pertama Diva Be Dancer menampilkan Seni Budaya Kreasi, yakni Tari Hula-hula. Nanti, Seni dan Budaya percampuran Indonesia dan Amerika itu akan dipagelarkan pada event-event berlatar pantai yang memiliki hamparan pasir putih nan luas.  Seperti Bayi Mentari di Tangkai Mungil  Penampilan Diva Be Dancer seperti bayi mentari yang bermain di ujung daun tangkai-tangkai mungil. Lentik jari-jemari penari seirama dengan lagu 'Sway yang dialunkan The Pussicats Dolls.' Geraknya gemulai. Wajahnya ramah da...

Puisi Muhammad Alfariezie

Saat Kulihat Mentari Gontai Mengisi Hari Ketika matahari tiba dari ufuk timur bunga-bunga menampakkan keelokannya, dan Sebagian pintu menampakkan warna emas dan perak, tapi ada juga jendela               Begitu hitam dan mengembangkan duri-duri Seperti cubiyaki si penyair tampan yang bingung karena malam gurindam terbang ke benua kelam—di sini aku Ingin membakar cerita ruang kelam, tapi jika itu terjadi Aku pasti mati atau berakhir di ruang sunyi—lalu Ingin kupetik tangkai-tangkai berkilau kemudian meletakkannya di meja rumah                                                                 ...

Puisi Muhammad Alfariezie

Aku Ingin Mengajakmu Menikmati Hidup Yang Jauh Dari Semu Pagi masih bersenandung, cerah berkilau— Terang dan ketenangan   Nampak dari celah-celah dedaun dan bebatang bougenvile, ceri dan jambu, serta Basah Rerumput seolah tanda bahwa anugerah masih menaungi tempat ini, kekasih Bila kau sangka   mentari segera mati, maka sungguh Engkau perlu kemari, karena barangkali gedung-gedung nan julang             Menampakkan kepalsuan, yaitu Keindahan berkedok kehancuran, yakni Pohon-pohon ditumbangkan demi pembangunan hasrat belaka, Sungai-sungai ditimbun atas dasar—yang katanya keilmuwan, lalu Pantai-pantai disekap—padahal daratan begitu luas Masalah makanan dan minuman kau tak perlu risau Di sini akan kusediakan air kelapa, jeruk dan mangga serta madu paling berkualitas, Yang di sana tak mungkin kau dapat—di sini Pasti kumasakkan sambal pindang atau pizza khas italia, karena di tempatku ...