Langsung ke konten utama

BAB V

BAB V
05-12-2017


Sayang, bangun.. yang bangun ini handpone berdering. Baiklah.. berikan padaku.

Hallo?
Maaf pagi-pagi sekali harus mengganggu, kanselir.Aku ingin bertemu dengan kanselir untuk membahas evolusiku.
Baiklah tepat pukul Sembilan aku menjemputmu. Kita akan membahas hal ini dalam mobil sambil berkeliling kota melihat keadaan jalanan.
Baik, kanselir. Aku menunggu.
***
Tolong siapkan sarapan segera dan aku ingin segera mandi. Hari ini ada pertemuan dengan Perdana Menteri. Mengapa tidak bertemu di istana? Aku ingin mengajak Ia berjalan-jalan mengelilingi kota. Hal ini harus aku jalani karena aku butuh rileksasi seturun dari pesawat semalam kepalaku berat.

Bilang ke Davit, segera siapkan kendaraanku, dan bilang Zion bahwa dia, Sutha, dan Jafar menjagaku dari kejauhan. Mengapa kau hanya menggunakan mereka? Aku tidak mau menggunakan iring-irngan, tidak leluasa. Wong aku ingin melihat suasana kota tanpa sepengetahuan rakyat.

Baiklah ini perlengkapanmu sudah aku siapkan, segeralah mandi dan aku  siapkan dulu sarapan dan perlengkapan dinasmu. Aku mencintaimu, sayang.
***
Kau masakan aku apa pagi ini? Aki gorengkan kau telur dan tempe, dan aku menaburi itu kecap, kau harus makan pakai kecap. Aku tahu kamu lelah, tubuhmu butuh protein dan nutrisi. Kau akan menghadapi banyak kelelalahan, sebaiknya jaga pola makanmu.

Setiap hari tidak sama dengan seperti kemarin. Akan ada banyak hambatan di tiap paginya. Aku yakin kau tidak sanggup melewati semua dengan kondisi tubuh yang lemah. Aku tidak mau nanti jika kau bekerja sampai lupa pulang untuk makan siang. Makanan diluar yang buat tidak mengenal siapa kita maka mereka mengolah bahan makanan sembarang.

Lalu, bagaimana dengan makanan yang disajikan Istana Iran kemarin padaku, aku tidak mengenal kokinya. Mungkin saja mereka terbiasa memakan makanan yang tidak halal.

Aku berangkat  ke rumah Perdana Menteri.
***
Senturi, perjalanan ini jauh. Apakah kau akan setia bersaudara denganku? Kanselir, aku dilahirkan untuk menjaga keamananmu, tapi aku bertugas Kanselir, kadang kala berkeinginan lepas tugas untuk menikmati hidup bersama keluarga. Mana mungkin aku akan bersedia padamu hingga akhir, kanselir?

Apa Kanselir tidak ada keinginan ingin mengganti pengabdi atau menambahnya? Ini sudah ke tahun sepuluh aku menemani jejak aroma kanselir. Setiap siang kanselir selalu menyendiri hingga sore lalu kanselir berkeliling kota hingga perbatasan sebelum merenung dan akhirnya tidur. Sesekali kanselir harus mencoba menghidupkan diri secara normal.

Baiklah akan aku pertimbangkan minggu depan.
***
Hey Bruno, apa Perdana Menteriku sudah menyiapkanku sesuatu jamuan? Lekas hubungi dia dan katakan bahwa aku di gerbang dan segera  menjemputnya.
Segera laksanakan, Kanselir.
***
Masuklah lekas, Perdana Menteri. Kita akan merayap kemudian terbang ke Timor Leste.

Mengapa tidak menemui Alex Aquino? Aku rasa ada hal penting yang bisa kita bahas dengannya, misalnya mengenai NPA. Kalau begitu aku lebih suka kita berunding dengan Ernesto Revina. Baiklah kalau begitu kita berkeliling kota dulu lalu setelah makan siang kita terbang ke Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien.

Parlemenen tidak salah memilihmu sebagai penanggung jawab pemerintahan. Apa sepanjang jalan yang kita lalui saat ini ada yang membawa kesan pada hatimu?
Aku merasa tubuhku ingin melompat ke jalan saat aku melihat burung nazar menguliti kucing yang terlindas roda yang diciptakan perusahaan asing. Bahkan aku ingin muntah melihat kejadian itu. Apa kau masih bernapsu makan sop ketika kejadian itu terlintas dalam benakmu?

Kita lihat saja nanti siang saat kita berhenti di warung sate. Baiklah kanselir untuk menjaga lokasi tersebut agar seteril akan aku hubungi pemiliknya untuk menjadikan tempat itu rumah pribadi kita sementara nanti siang.

Tidak perlu, aku sudah bilang ke Angela bahwa nanti siang aku dan kau akan istirahat di istana sebelum terbang dan aku tadi berpesan padanya bahwa siang nanti kita membutuhkan sate. Kalau begitu kau memang pemikir jempolan, Kanselir.

Kanselir, apa kau ingat mengenai Helmut Scmidt? Ya… aku mengagumi komentar  politiknya dan aku  menyukai gaya dia merokok jika memberi kritiknya melalui televisi. Beliau menganut Neo Klasik Fashion.

Aku mengagumi komentar beliau yang mengkritik megalomania para birokrat uni eropa bahwa mereka ikut memicu ketegangan di Ukraina. Usianya saat itu 95 tahun, aku benar-benar kagum padanya yang masih bersemangat mengenai sebuah negara yang seharusnya dia beristirahat dan menyaksikan apa yang berjalan sambil memakan Humberger dan meminum soda dingin.

Aku hanya menyukainya saat ia merokok. Aku akan mengatakannya hebat jika ia memandang aku dan tanah airku sebagai negara yang berpagar gunung berapi dan dihuni makhluk-makhluk laut.

Mengenai brunei, Kanselir. Mata uang kita dibandingkan B$. sebelum kita makin terperosok dalam kebangkrutan seperti Yunani. Aku ingin menaruh pemuda berprestasi kita untuk meneliti ekonomi yang menggunakan dolar mereka.

Evolusi yang kita kerjakan membutuhkan anggaran melebihi pembangunan infastruktur. Anggaran revolusi sama dengan anggaran perang untuk itu aku aku pikirkan cara kita mendapat uang dan aku ingin kau menyiapkan pemuda yang ahli bahasa, teknologi dan bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan ajarkan mereka cara bertahan hidup di sebuah negara orang.

aku tahu kau pasti menyetujui usulanku maka aku akan menyiapkannya sendiri karena saat ini benar-benar membutuhkan kepercayaan yang dilandasi kesamaan ideologi. Kanselir, mengenai agama yang terlanjur membentengi pemerintahan, apa rencanamu?

Aku belum memikirkannya. Aku masih belum melihat ada kecerdasan pada mereka jadi aku tidak begitu memperdulikan mereka. Aku tahu mereka selalu berjamaah dalam melakukan doa, dan mereka sering mengadakan doa bersama pada setiap agama mereka. Biarkan saja mereka melakukan perkumpulan. Mereka memiliki kekuatan sendiri dan keutamaan ideologi sendiri. Aku senang terhadap mereka-mereka yang gemar menerka kemerdekaan karena di situlah mereka dapat aku andalkan.

Apa yang kau lihat dalam perjalanan kita menuju istana? Aku melihat burung Nazar semakin dekat untuk mematuki kepala kita, Kanselir. Ingatlah, kita sedang dalam kendaraan. Selagi aku menjadi kanselir burung Nazar itu aku akan aku sulap menjadi kelinci kecil yang hanya membutuhkan wortel.

Kau harus ingat juga, Kanselir bahwa kelinci selalu makan wortel dan bahan makanan organik semisal tumbuh-tumbuhan segar, apa kau mengerti apa yang aku maksud? Tentu saja, tentu yang kau maksud adalah sate kelinci yang dilumuri saus kecap. Kau sudah bertemu marsekal Cahrianto adi? Siapa yang akan kau pilih sebagai Panglima Militer untuk menggantikan Ariyadi yang satu bulan mendatang akan pension?

Yang kutahu, angkatan udara bukanlah yang terbaik untuk mejadi panglima Militer. Angkatan udara terlalu lemah untuk menghadapi peperangan. Kita sedang membutuhkan kelompok-kelompoko radikal untuk menandangi kekuatan PBB.

Kanselir, jika aku pilih dari angkatan laut. Maka akan menjadi semakin lemah negara yang akan membina dunia ini sementara angkatan darar selalu saja melakukan pembakangkangan. Perwira-perwira mereka gemar dan menyukai kegiatan Politil. Cobalah kau hitung berapa pemimpin partai politik asal angkatan darat?

Kau memang memegang kendali pemerintahan. Kau berhak memilih. Tugasku hanya mengantarmu menuju gerbang revolusi. apa kau sudah membentuk oposisi yang kuat guna mem back up serangkaian serdadu-serdadu kumbang yang mungkin akan menjadi kereta dalam perjalanan ini?

Kanselir izinkan aku bepergian mengurus masalah politik ke luar negeri. Ada beberapa hal yang aku harus menemui sahabat  jermanku dan korea.

Korea sedang memanas suhu politiknya, kau ingin bermanuver bagaimana?

Ini murni pembahasan kekeluargaan. Tidak ada kaitannya dengan negara. Ini masalah politik pribadi. Tentu aku akan berangkat setelah kita menyelesaikan perjalan kita nanti.

Selama kau di sana kau aku beri tugas tetap menganalis media sosial. Ingat ini pekerjaanmu kau aku larang untuk mengalihkan tanggung jawab ini.

Sebentar lagi kita pulang. Sepanjang perjalanan apa kau merasakan kesegaran? Tidak ada. Aku hanya merasa cacing dalam perutku ingin merdeka.

Parlemen tidak salah memberiu wewenang terhadap suatu ideologi.
***

Sutha, Zion sekarang jam makan siang, ajak mereka makan di tempat yang telah disediakan, dan ingat semua prosedur jangan seperti angin.

Kanselir, mengapa hanya ada ayam gorena, sambal jawa dan tempe tahu. Katanya kau telah memesankan pada ibu bahwa siang ini kita butuh sate.

Kau jangan banyak mengeluh. Revolusi membutuhkan nutrisi dan kadar protein tinggi maka kita membutuhkan ini dan humberger. Tapi angela tidak pandai menghidangkan makanan orang eropa.


Baiklah aku menyukai matahari ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Keluarga Besar Flu

Dampak Keluarga Besar Flu Hari ini di kota kita tercinta yang bernama bandar lampung— masih saja dihantui wabah virus yang berasal dari kota wuhan, hubei, tiongkok. Kelompok virus ini dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Jika kalian belum mengenal ciri-cirinya— ada beberapa perbedaan pada hewan dan manusia. Contoh pada sapi dan babi ialah menyebabkan diara sedangkan pada unggas yaitu infeksi saluran pernapasan atas. Sedangkan pada manusia yakni berpotensi mengganggu sistem pernapasan sehingga timbul gejala pilek, batuk, demam, hingga kematian.   Tapi tahukah kalian minak muakhi seunyinni— Coronaviridae dan ordo Nidovirales ini telah memberi dampak negatif yang luar biasa. Hal ini dikarenakan tidak sekedar kesehatan tapi juga ekonomi.   Mulai dari pedagang makanan, pekerja seni hingga penyedia jasa pun merakan betul bagaimana magis nafas buruk dari kehadirannya. Lantas— Bagaimanakah kesaksian dari salah satu korban dari keganasan serangan

Puisi Muhammad Alfariezie

Kabar Buruk Angin Tenggara Jernih air sungai mengalir bagai ayun hijau muda dedaun, Seperti pucuk embun merah kekuning-kuningan Ikan-ikan riang berenang, buah-buah tumbuh di sisi-- sementara udin Ribuan duri menusuk-menusuk ususnya Sejak kolonial memerintah, hingga revolusi sampai reformasi, lalu Di era seribu lima ratus enam puluh sarjana hadir tiap tahun Tekhnologi serupa kaligrafi di marmer tuan li jai, dan Politik bagai batu kali sebagai roda penggerak kendaraan 2020

Puisi Muhammad Alfariezie

Bersamamu Seperti metafor yang membuat puisi senantiasa bagaikan dewa, kekasihku Ketika kau tulis rindu di dasar perasaanku             Burung-burung merdu bersahutan,              Dedaun berayun, dan embun              Merah kekuning-kuningan bagai nurani bayi berselimut mega, juitaku Jika kuhitung, maka Temanku lebih dari lima ribu enam ratus tujuh puluh sembilan, tapi Jika di antara mereka, sungguh aku Tidak seramai dan sebahagia ketika berdua denganmu 2020