Langsung ke konten utama

BAB III

BAB III
03-12-2017

Selamat sore Kanselir, selamat datang di Iran negeri yang kaya akan minyak dan negeri Revolusi. Aku menteri dalam negeri Iran mewakili Ayatollah Ali Khamenei menyuruhku sebagai perwakilannya dan rakyat Iran untuk menyambut Kanselir. Presiden Mahmoud Rouhani juga sedang di rawat jadi ia mengutusku untuk menyampaikan maafnya Kanselir.

Aku kira istana ini penuh dengan hamparan karpet merah yang menandai semangat revolusi. Ternyata aku salah menilai kalian dan Mahmoud. Bilang kepada Mahmoud Rouhani, jika dia menghargai revolusi temui aku di Ferdowsi Grand.

Maaf Kanselirku yang agung pemimpin kami dan presiden kami menyuruhmu tinggal di istana atau di rumah mereka. Mereka tidak memberiku izin untuk meninggalkanmu sendirian. Kanselirku yang agung, ini diluar kehendak kami, tolonglah mengerti keadaan kami.

Berapa hari aku menunggu mereka, tidak bisakah kau antar aku bertemu mereka segera? Kedatanganku kemari bukan untuk berlibur apalagi untuk mengecek istana kalian. Apakah kau tahu aku ke sini untuk membawa kerjasama atas nama Revolusi?

Apa kau mengerti keadaan dalam dan luar negerimu secara menyeluruh? Jika iya maka aku tak perlu mereka.

Maaf Kanselir aku tidak berani memberi informasi mendalam karena itu bukan kehendakku.

Kalau begitu kau sama dengan kucing yang dikarungi dan dibuang ke sungai. Itu sering terjadi di negaraku.

Baiklah antar aku ke kamar tamu yang paling megah. Aku ingin istirahat dan menunggu tuanmu yang membuatku kesal hari ini. Sampaikan ucapanku ini pada mereka tidak lebih dan kurang.

***
Sayang… aku menunggu mereka dalam kamar yang dibentangkan karpet merah asal Persia. Karpetnya bagus sekali seperti hamparan padang pasir nan lembut. Tapi aku tidak menyukai hari ini karena pemimpin mereka berhalangan menyambutku dan Presiden mereka juga sakit.

Aku membenci hal seperti ini. Ini adalah keperluan mendesak. Tapi mereka justru membuatku menunggu satu hari. Satu hari adalah waktu yang besar dalam sebuah revolusi, sayang.

Baiklah aku akan tidur sekarang, jika besok pagi mereka belum juga menemuiku akan aku batalkan semua isi kepalaku yang ingin kusampaikan pada mereka.

***
Tok..Tok.. Tok.. Kanselir. Kanselir. Presiden Mahmoud Rouhani dan pemimpin agung kami telah tiba dan menunggu Kanselir di meja makan.

Baiklah aku segera berpakaian dan menemui mereka. Apakah negara ini memiliki kopi?  Jika iya buatkan aku segelas kopi.

Baik, Kanselir.

***
Selamat pagi kalian yang telah membuang waktuku satu hari. Kalian tidak seperti orang-orang barat yang selalu lebih dulu menyambutku. Apakah kalian mengucilkan negeriku?

Hahahah duduklah dulu Kanselir agung. Aku pemimpin agung negeri ini, kemarin tidak bisa menemui karena ada urusan demonstrasi masa akan kebijakan baru pemerintah Iraq dan Arab Saudi dan Mahmoud Rouhani kemarin sedang di rawat karena sedikit ada gangguan jantung, jadi kami berdua membagi tugas, dan kami meminta maaf harus diwakilii untuk menyambut kedatangan Kanselir.

Itu kopi sengaja aku pesan setahun lalu dari negerimu, Kanselir. Aku sengaja memesannya karena aku tahu pasti akan ada yang berkunjung ke istana ini untuk membahas sebuah Revolusi dan prediksiku benar.

Hahaha pemimpin agung benar, kanselir. Aku juga sebagai Presiden Iran yang baru menjabat tiga tahun sangat merindukan kerjasama dengan orang-orang Asia. Kami tahu Asia memiliki potensi yang luar biasa dibidang ekonomi, teknologi dan sumberdaya.

Revolusi kami yang terus berjalan membutuhkan semangat dari persaudaraan Asia. Apakah kau memiliki pandangan yang bisa membuatku mengiyakan kerjasama ini?

Aku mewakili rakyatku yang aku cintai menawarkan kerjasama ekonomi yaitu :
1.   Kami menawarkan rempah-rempah untuk ditukarkan dengan minyak setengah jadi Iran
2.      Kami menawarkna Sumberdaya Militer untuk membantu perang teluk Persia dengan imbalan insinyur-insiyur Iran datang ke negeriku dan membantu kami dalam pembangunan senjata kimia
3.      Kami menawarkan kerjasama Teknologi yaitu sarjana-sarjana teknik komnputer kami bersedia membantu pembuatan situs-situs resmi Informasi militer Iran dan kami meminta imbalan iran berupa uang untuk membangun insfrastruktur negeri kami dibagian Timur

Tentang revolusi aku meminta dukungan Iran untuk membentengi kami jika PBB memberi kami penalty. Dan jika OPEC mencium Revolusi ini apa yang akan kita lakukan selanjutnya?

Mengenai rencanamu aku dan pemimpin agung Iran menyetujuinya. dan menyangkut negara OPEC yang mungkin akan mencium revolusi dinegerimu, kami bersedia membentengi negerimu jika sewaktu-waktu mereka memberikan Penalty terhadap negerimu.

Mengenai PBB, kau tidak perlu khawatir. PBB hanya buatan Orang-orang tidak beragama. PBB hanyalah pagar bagi Revolusi. Kami sudah jauh melangkah meninggalkan PBB dan kami siap membentengi negerimu dari ancaman hukuman PBB, bila perlu sehabis pertemuan kita ini kau langsung saja mengeluarkan pernyataan bahwa kalian WO dari PBB.

Belum waktunya kami WO dari PBB karena aku harus membuat propaganda untuk meyakinkan rakyatku dalam menjalani Revolusi. Apalagi pasti akan terjadi perpecahan dikalangan militer mengenai revolusi yang aku usung karena ini akan berdampak negativ bagi ekonomi kami jika melakukan revolusi secara mendadak.

Tahun 1965 Presiden Soekarno digulingkan Militer karena mendukung kebijakan Revolusi partai Komunis, untuk itu aku tidak mau gegabah dalam Revolusi kali ini. Aku memang memegang kendali terhadap negeriku Tapi Militer bukanlah rakyat yang hanya membutuhkan rumah dan pangan. Militer juga haus Revolusi.

Baiklah aku pemimpin agung Iran dan Presiden Mahmoud Rouhani menyetujui kerjasama ini dan kami akan mendukung revolusimu. Sekarang sudah Dzuhur mari kita sholat berjamaah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hula-hula di Bumi Kedaton

Penari Diva Be Dancer memainkan Hula-hula di area Kolam Renang Wahana Bermain Bumi Kedaton. Kredit Foto By Muhammad Alfariezie. Hula-hula di Bumi Kedaton   BANDARLAMPUNG, LN— Mulai dari ibu, bapak, remaja hingga anak berusia 7-10 tahun berhenti berenang di Wahana Bermain Bumi Kedaton yang terletak di Jalan Wan Abdul Rahman, Batu Putu, Teluk Betung Utara, Kamis 24 September 2020. Kolam renang Wahana Bermain Bumi Kedaton ketiban rezeki.  Wahana rekreasi keluarga itu menjadi tempat pertama Diva Be Dancer menampilkan Seni Budaya Kreasi, yakni Tari Hula-hula. Nanti, Seni dan Budaya percampuran Indonesia dan Amerika itu akan dipagelarkan pada event-event berlatar pantai yang memiliki hamparan pasir putih nan luas.  Seperti Bayi Mentari di Tangkai Mungil  Penampilan Diva Be Dancer seperti bayi mentari yang bermain di ujung daun tangkai-tangkai mungil. Lentik jari-jemari penari seirama dengan lagu 'Sway yang dialunkan The Pussicats Dolls.' Geraknya gemulai. Wajahnya ramah da...

Puisi Muhammad Alfariezie

Saat Kulihat Mentari Gontai Mengisi Hari Ketika matahari tiba dari ufuk timur bunga-bunga menampakkan keelokannya, dan Sebagian pintu menampakkan warna emas dan perak, tapi ada juga jendela               Begitu hitam dan mengembangkan duri-duri Seperti cubiyaki si penyair tampan yang bingung karena malam gurindam terbang ke benua kelam—di sini aku Ingin membakar cerita ruang kelam, tapi jika itu terjadi Aku pasti mati atau berakhir di ruang sunyi—lalu Ingin kupetik tangkai-tangkai berkilau kemudian meletakkannya di meja rumah                                                                 ...

Puisi Muhammad Alfariezie

Aku Ingin Mengajakmu Menikmati Hidup Yang Jauh Dari Semu Pagi masih bersenandung, cerah berkilau— Terang dan ketenangan   Nampak dari celah-celah dedaun dan bebatang bougenvile, ceri dan jambu, serta Basah Rerumput seolah tanda bahwa anugerah masih menaungi tempat ini, kekasih Bila kau sangka   mentari segera mati, maka sungguh Engkau perlu kemari, karena barangkali gedung-gedung nan julang             Menampakkan kepalsuan, yaitu Keindahan berkedok kehancuran, yakni Pohon-pohon ditumbangkan demi pembangunan hasrat belaka, Sungai-sungai ditimbun atas dasar—yang katanya keilmuwan, lalu Pantai-pantai disekap—padahal daratan begitu luas Masalah makanan dan minuman kau tak perlu risau Di sini akan kusediakan air kelapa, jeruk dan mangga serta madu paling berkualitas, Yang di sana tak mungkin kau dapat—di sini Pasti kumasakkan sambal pindang atau pizza khas italia, karena di tempatku ...