Langsung ke konten utama

Puisi Muhammad Alfariezie

Mulai Hari Ini

Sekarang tidak sama seperti tahun lalu
 Kita bebas bergerak ke mana pun
Merah dan wangi bebunga taman tidak lagi bisa kita nikmati secara leluasa. kini
Barangkali di duri-durinya ada sesuatu yang bisa membunuh

Hari ini kau harus menggunakan masker warna-warni yang dibuat ibu
 Pakailah ketika ingin pergi ke warung
 Gunakan saat pergi ke mushola
 Lindungi dirimu sebagaimana kami menjagamu

Anakku, jangan kau sakiti perasaan bapak—di pekarangan ini
Walau tak seluas dan tak memiliki rumput, tapi
Aku yakin kau kan tetap bahagia ketika berlatih sepak bola   di tanah
Yang bapak beli dari hasil setiap hari berdagang
Di sini
Dulu kakakmu sering berolahraga hingga menjadi tentara— lalu
di atas merahnya
Dulu ayukmu nan cantik itu  selalu menari, kini
Giliranmu

Kau waktu itu bilang padaku bahwa ingin menjadi juara kelas
Kau dulu sangat bersemangat untuk selalu membanggakan keluarga, tapi
Bagaimana bisa jika nanti
Kau diisolasi karena selalu berkumpul di tengah murung lalulalang,
Lalu
Kasiankah pada ibu yang ingin sekali melihatmu lulus dan menjadi ahli tekhnologi? Jika iya
Aku harap kau tetap di sini hingga hari menampakkan mentari paling berseri, wahai
Anakku yang rajin mencari arti

2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Muhammad Alfariezie

Aku Ingin Mengajakmu Menikmati Hidup Yang Jauh Dari Semu Pagi masih bersenandung, cerah berkilau— Terang dan ketenangan   Nampak dari celah-celah dedaun dan bebatang bougenvile, ceri dan jambu, serta Basah Rerumput seolah tanda bahwa anugerah masih menaungi tempat ini, kekasih Bila kau sangka   mentari segera mati, maka sungguh Engkau perlu kemari, karena barangkali gedung-gedung nan julang             Menampakkan kepalsuan, yaitu Keindahan berkedok kehancuran, yakni Pohon-pohon ditumbangkan demi pembangunan hasrat belaka, Sungai-sungai ditimbun atas dasar—yang katanya keilmuwan, lalu Pantai-pantai disekap—padahal daratan begitu luas Masalah makanan dan minuman kau tak perlu risau Di sini akan kusediakan air kelapa, jeruk dan mangga serta madu paling berkualitas, Yang di sana tak mungkin kau dapat—di sini Pasti kumasakkan sambal pindang atau pizza khas italia, karena di tempatku ...

Dampak Keluarga Besar Flu

Dampak Keluarga Besar Flu Hari ini di kota kita tercinta yang bernama bandar lampung— masih saja dihantui wabah virus yang berasal dari kota wuhan, hubei, tiongkok. Kelompok virus ini dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Jika kalian belum mengenal ciri-cirinya— ada beberapa perbedaan pada hewan dan manusia. Contoh pada sapi dan babi ialah menyebabkan diara sedangkan pada unggas yaitu infeksi saluran pernapasan atas. Sedangkan pada manusia yakni berpotensi mengganggu sistem pernapasan sehingga timbul gejala pilek, batuk, demam, hingga kematian.   Tapi tahukah kalian minak muakhi seunyinni— Coronaviridae dan ordo Nidovirales ini telah memberi dampak negatif yang luar biasa. Hal ini dikarenakan tidak sekedar kesehatan tapi juga ekonomi.   Mulai dari pedagang makanan, pekerja seni hingga penyedia jasa pun merakan betul bagaimana magis nafas buruk dari kehadirannya. Lantas— Bagaimanakah kesaksian dari salah satu korban dari keganasan ...

Puisi Muhammad Alfariezie

Semakin Sunyi Padahal Jokowi dari keluarga pedagang dan PDIP jargonnya partai wong cilik. Ah embel-embel kekuasaan, doktrin jarahan. Komisioner kpu diintai kpk, sekretariat tak boleh diperiksa. Kasus-kasus berdesas-desus. Mulai setyo novanto hidup enak keluar masuk penjara, sampai novel baswedan tak pernah sudah. Amin rais mungkin menikmati mimpi, sementara prabowo melongok tak tak malu di antara darah dan nanah Barangkali matinya jenderal ialah  kuburan tentara nasional. Hilangnya pimpinan mungkin kemalangan zaman sekarang. Perihnya kemerdekaan bisa juga borok yang kian menjalar. Koreng dimana-mana. Sejak dulu kita sudah berkoreng. Perang saudara sejak awal kemerdekaan. Politik kanker sejak zaman transisi. Dulu sekali, kerajaan kita pun tidak benar-benar tangguh. Mungkin sampai gunung dan pulau telah habis baru pemerintah dan politikus serta pengusaha memahami bahwa nasi berharga sekali. Lebih lagi semoga mereka bisa memahami rakyat yang tak ingin mati karena selalu dik...